Evaluasi Gambaran Saluran Pernafasan Pada Kasus Penyempitan Bronchus
EVALUASI GAMBARAN SALURAN PERNAFASAN PADA KASUS PENYEMPITAN BRONCHUS (BRONCHUS STENOSIS) DENGAN MENGGUNAKAN MSCT SCAN DAN TEKNIK TIGA DIMENSI DI UNIT MSCT SCAN RS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
Penulis: Irfan Rivai SST
Airway atau saluran pernapasan merupakan jalan terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan di dalam pulmo atau “pernapasan luar”. Setiap sel di dalam tubuh akan menerima persediaan Oksigen (O2) kemudian melepaskan Carbon Dioksida (CO2) dan air (H2O). Bronchus merupakan salah satu saluran pernapasan yang terbentuk dari belahan dua trachea yang membentuk percabangan kiri dan kanan.
Salah satu kelainan yang terdapat pada bronchus yaitu terjadinya penyempitan yang disebut dengan Bronchus Stenosis, kondisi ini menyebabkan suplai Oksigen menuju pulmo atau paru-paru menjadi terhambat sehingga menyebabkan gangguan pernapasan. Bronchus Stenosis yang terjadi pada anak, sebagian besar merupakan kondisi dari Penyakit Jantung Bawaan (Conginetal Heart Disease) baik pada anak anak ataupun dewasa.
Pemeriksaan radiologi yang menggunakan sinar-X dengan basic komputeratau CT Scan dan memproses rekonstruksi gambaran yang diproyeksikan dalam bentuk gambaran dua dimensi dan tiga dimensi menjadi gambaran anatomi dan patologi dari saluran pernapasan pada anak. CT Scan Airway (saluran nafas) merupakan standar emas yang digunakan dalam pengukuran saluran pernapasan yang menampilkan permukaan jaringan saluran pernapasan pasien dengan lebih baik dalam mengevaluasi morfologi saluran pernapasan. Pada pemeriksaan CT Scan Airway dapat menentukan lokasi dan besarnya penyempitan dari saluran napas. Dapat juga dilakukan untuk pengukuran diameter luminal internal dan ketebalan dinding dari saluran pernapasan. Pemeriksaan ini juga bisa untuk menilai organ organ lain dalam rongga dada seperti jantung, pembuluh darah baik arteri ataupun vena apabila pada pemeriksaannya menggunakan bahan kontras media yang disuntikan kedalam tubuh pasien melalui pembuluh darah balik atau vena sesaat sebelum pengambilan gambar atau scanning. Proses jalannya pemeriksaan relatif singkat dan cepat hanya beberapa menit, pada pasien anak yang tidak kooperatif biasanya diberikan obat penenang ringan dan pada pasien dewasa hanya diminta mengikuti instruksi tahan nafas sekitar 4 detik ketika pengambilan gambar dilakukan
Pada pemeriksaan CT Scan Airway dibutuhkan gambaran yang lebih detail untuk melihat anatomi saluran pernapasan untuk itu potongan atau slice gambar dibuat tipis sekitar 0,63 sampai 1 mm per slice. Proses rekonstruksi gambarannya yaitu menggunakan teknik dua dimensi dan tiga dimensi .Pada gambaran dua dimensi hanya bisa melihat dari satu sisi saja sedangkan dengan teknik tiga dimensi atau volume rendering technique bisa dilihat bentuk anatomy dan morfologi dari saluran nafas baik atas atau pun bawah secara utuh dan melibatkan organ-organ lain sekitarnya sehingga evaluasi gambaran saluran nafas bisa dilakukan dengan akurat termasuk pengukuran apabila diperlukan sehingga diagnosa pada pasien bisa lebih menyeluruh dan sempurna. Dari pemeriksaan ini pun bisa dilakukan evaluasi virtual bronchoscopy dengan soft ware di workstation yang tersedia.