Efisiensi Melalui Transfusi

Efisiensi Melalui Transfusi

Penulis : Ibnu Sofa S.Kep Ners

 

Transfusi darah sel darah merah atau pack red cell (PRC) secara sederhana dapat kita kategorikan menjadi dua jenis, yaitu autologus blood transfusion dan allogeneic blood transfusion. Autologus blood transfusion adalah transfusi darah dengan menggunakan darah yang berasal dari pasien itu sendiri. Karena darah yang ditransfusikan adalah darah pasien sendiri, resiko infeksi akan lebih rendah. Allogeneic blood transfusion adalah transfusi darah yang berasal dari darah orang lain setelah melalui serangkaian pemeriksaan misalnya kesesuaian golongan darah antara pendonor dan penerima, pemeriksaan hepatitis, pemeriksaan HIV dan pemeriksaan lainnya. Oleh sebab itu wajar jika harga dari darah simpan jenis ini menjadi mahal. Selain itu masih terdapat kemungkinan reaksi infeksi dan reaksi negatif lain yang dapat ditimbulkan dari pemberian transfusi jenis ini. Jika terjadi infeksi akan menyebabkan  bertambahnya jumlah hari perawatan dan membuat biaya perawatan semakin tinggi.

Instalasi Bedah baik Unit Bedah Dewasa maupun Unit Bedah Pediatrik merupakan unit dengan pemakaian transfusi darah tertinggi di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Hal ini sangat wajar karena memang prosedur bedah jantung tidak dapat dipisahkan dengan kemungkinan perdarahan dan gangguan hemodinamik. Sehingga pemberian transfusi terutama sel darah merah atau pack red cell (PRC) lebih tinggi dibanding unit yang lain. Pemberian transfusi akan semakin tinggi pada kasus-kasus bedah vaskuler seperti operasi Bental dan kasus-kasus bedah pediatrik yang kompleks seperti Arterial switch operation (ASO) pada Transposition great artery (TGA).

Efisiensi dengan strategi seperti apa yang dapat dilakukan, sementara kita tahu penggunaan transfusi darah yang tinggi dan harga PRC yang mahal?  Di Unit Bedah ternyata efisiensi dapat dilakukan dengan menggunakan alat cell saver. Alat ini akan bekerja dengan mengumpulkan perdarahan pasien selama operasi sedikit demi sedikit sehinga terkumpul sampai jumlah tertentu kemudian memproses darah tersebut untuk mendapatkan sel darah merahnya. Hasil dari proses mesin ini akan menghasilkan darah yang memiliki kandungan sel darah merah sekitar 70 -80 persen. Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak dari sel darah merah yang terdapat pada darah simpan PRC di laboratorium Rumah Sakit. Hal lain yang lebih penting adalah kita menghasilkan darah untuk ditransfusikan yang berasal dari pasien itu sendiri. Prosedur ini disebut cell salvage untuk menghasilkan darah yang mengandung tinggi sel darah merah dan bisa digunakan untuk donor darah terhadap pasien itu sendiri atau autologus blood transfusion.

 

 

Gambar 1. Skema proses cell salvage dengan alat cell saver

Collecting (pengumpulan); perdarahan pada pasien akan dialirkan kedalam penampung dan bercampur dengan cairan normal saline yang mengandung heparin.

Centrifuge dan washing; darah yang sudah terkumpul kemudian akan dialirkan kesebuah bowl yang terdapat di dalam mesin cell saver untuk kemudian di putar (centrifuge) dan dicuci (wash). Proses ini akan membuat sel darah merah yang memiliki berat jenis paling besar akan tetap berada dalam bowl sementara sel darah putih, faktor inflamasi dan heparin akan menempati ruang paling atas pada bowl dan tercuci dengan cairan washer normal saline.

Re-infusion /transfusion, darah yang banyak mengandung sel darah merah selnjutnya akan dikumpulkan dalam bag (kantong) dan siap untuk ditransfusikan kembali ke pasien.

Di unit Bedah pediatrik penggunaan alat cell saver sangat bermanfaat dan menjadi salah satu alat unggulan dalam prosedur bedah jantung. Penggunaan alat ini sangat penting di unit bedah pediatrik karena beberapa alasan antara lain :

Pasien pediatrik memiliki jumlah darah yang bersirkulasi dalam tubuh (blood volume) relatif kecil, sehingga sedikit saja kehilangan darah akan meyebabkan gangguan kondisi pasien yang sangat bermakna. Agar hemodinamik pasien tetap stabil, transfusi darah sangat perlu dilakukan. Melalui penggunaan alat ini transfusi darah bisa dilakukan dengan menggunakan darah pasien langsung saat bersamaan.

Beberapa pasien pediatrik adalah pasien operasi ulang. Kondisi pasien ini umumnya mengalami perlengketan sehingga dokter bedah akan kesulitan melakukan prosedur dan resiko perdarahan sangat besar. Melalui alat ini perdarahan dapat langsung di proses untuk dijadikan darah kaya sel darah merah yang siap ditransfusikan.

Prosedur operasi pada pediatrik yang menggunakan mesin pintas jantung paru, umumnya masih terdapat sisa darah di sirkuit mesin pintas jantung paru ketika prosedur operasi selesai. Melalui alat cell saver ini sisa darah bisa dialirkan ke alat cell saver dan siap untuk diproses menghasilkan darah yang siap ditransfusikan ke pasien kembali.

Jumlah kasus operasi di unit bedah pediatrik yang menggunakan alat cell saver meningkat setiap tahunnya. Peningkatan ini terutama pada kasus-kasus operasi ulang dan kasus kompleks. Peningkatan penggunaan alat cell saver ini diikuti dengan menurunnya jumlah penggunaan darah di kamar bedah. Pada kasus kompleks atau operasi ulang pemintaan darah PRC  sejumlah 3 kantong (1000 ml). Rata-rata kita menggunakan 1-2 kantong di kamar bedah.

 

 

 

Gambar 2. Penggunaan cell saver untuk menghasilkan darah transfusi di Kamar Bedah Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.

Harga 1 kantong PRC beserta biaya pengolahan adalah sebesar Rp812.000,00. Jika dengan alat cell saver ini kita mampu mengurangi jumlah transfusi allogeneic blood transfusion sejumlah 1 kantong untuk setiap pasiennya, berarti kita akan menekan biaya penggunaan darah untuk transfusi sebesar Rp812.000,00 tiap pasien. Jika dalam setahun terdapat 500 pasien yang menggunakan alat cell saver, berarti kurang lebih hemat sebesar Rp406.000.000,00. Meskipun jumlah ini sebatas perkiraan namun angka efisensi sudah jelas terlihat dan terukur. Jumlah pasti angka efisensi harus dilakukan pendataan dan penghitungan yang lebih detail tentunya.

Melihat uraian tadi penggunaan cell saver dalam rangka menekan penggunaan darah tranfusi yang berasal dari orang lain sangat penting. Selain manfaat yang diberikan lebih besar dan menekan resiko efek negatif dari transfusi, alat ini juga dapat meningkatkan efisiensi. Sehingga dengan kata lain kita melakukan efisiensi melalui  transfusi .