Diseksi Aorta, Penyakit Pembuluh Darah yang Berbahaya

Diseksi Aorta,  Penyakit Pembuluh Darah yang Berbahaya

 

Penulis: dr. Gadistya Novitri Adinda

 

Diseksi aorta adalah kondisi yang ditandai dengan robeknya lapisan dalam pembuluh darah aorta. Aorta adalah pembuluh darah paling besar dalam tubuh yang menerima darah dari jantung kiri dan menyalurkannya ke seluruh tubuh. Apabila terjadi robekan pada lapisan dalam aorta, darah mengalir melalui robekan tersebut hingga menyebabkan lapisan dalam aorta terpisah dari lapisan tengahnya. Apabila tidak segera ditangani, kerobekan aorta dapat menyebabkan kondisi kritis hingga kematian.

Diseksi atau robek aorta termasuk penyakit yang jarang terjadi, namun penyakit ini bersifat gawat darurat. Diseksi aorta umumnya terjadi pada pasien laki-laki berusia di atas 60 tahun. Penyakit ini lebih sering menimpa pasien dengan riwayat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dengan baik atau pasien dengan kelainan bentuk katup jantung. Selain itu, terdapat juga kelainan genetik yang dapat menyebabkan robek aorta, seperti sindrom Marfan.

Gejala-gejala diseksi aorta dapat menyerupai gejala serangan jantung, sehingga . Gejala utama diseksi aorta adalah nyeri dada yang timbul mendadak, terasa seperti dirobek dan dapat menjalar ke punggung atas, leher, atau punggung bawah. Gejala lain yang dapat menyertai nyeri dada pada diseksi aorta adalah nyeri perut hebat yang timbul mendadak, pingsan, sesak nafas, kelemahan anggota gerak, nyeri di kaki, dan kesulitan berjalan.

Bila tidak segera mendapatkan tatalaksana yang tepat oleh dokter jantung dan pembuluh darah atau dokter bedah jantung, diseksi aorta dapat menyebabkan komplikasi berbahaya seperti perdarahan internal, kerusakan organ-organ vital, stroke, atau bahkan dapat berujung kematian. Oleh karena itu, diseksi aorta harus dapat dideteksi dengan cepat. Kondisi ini dapat dideteksi melalui berbagai pemeriksaan penunjang, di antaranya adalah ekokardiografi atau CT scan pada jantung dan pembuluh darah. Adapun penanganan diseksi aorta dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan atau pembedahan. Pembedahan untuk diseksi aorta dapat dilakukan secara minimal invasif menggunakan kawat yang dimasukkan melalui pembuluh darah di anggota gerak, maupun dengan operasi besar.

Meskipun penyakit ini relatif jarang terjadi, diseksi aorta dapat menyebabkan kondisi fatal sehingga penting bagi kita untuk mengetahui gejala-gejalanya. Apabila Anda atau orang terdekat Anda menunjukkan gejala-gejala diseksi aorta, segeralah konsultasi dengan dokter ahli untuk mencegah komplikasi yang berat.