Diet Rendah Garam Bagi Penderita Penyakit Jantung

Diet Rendah Garam Bagi Penderita Penyakit Jantung

 

Oleh : Robertus Brian Junarli

 

Penyakit jantung adalah masalah kesehatan serius yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang secara signifikan. Orang yang menderita penyakit jantung harus memperhatikan diet mereka dengan cermat, karena makanan yang tidak sehat dapat memperburuk kondisi penyakit jantung yang diderita oleh orang tersebut. Salah satu faktor penting dalam diet yang harus dihindari oleh penderita penyakit jantung adalah asupan garam yang berlebihan. 

Natrium umumnya (>90%) dikonsumsi dalam bentuk natrium klorida (garam), dan keseimbangan natrium diatur ketat oleh mekanisme neurohormonal dan neurofisiologis pusat. Salah satu peran natrium, antara lain,adalah menjaga volume intravaskular, sebagai kation ekstraseluler utama dalam tubuh. Infusi, atau penyerapan, natrium klorida memiliki efek peningkat tekanan darah pada kebanyakan orang, yang merupakan dasar penggunaan infusi natrium klorida pada syok akut dan peningkatan asupan natrium harian pada mereka yang mengalami hipotensi ortostatik simtomatik. Natrium juga memiliki peran penting dalam mengatur osmolalitas dan keseimbangan cairan tubuh. Natrium juga tampaknya memiliki peran dalam mengatur sistem kekebalan tubuh.

Garam adalah mineral penting yang ditemukan di dalam tubuh manusia, namun konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak garam, tubuh akan mempertahankan air untuk menyeimbangkan kadar garam dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan volume darah, yang pada akhirnya meningkatkan tekanan darah. 

Bagi penderita penyakit jantung, hal ini sangat berbahaya karena tekanan darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung,stroke, dan kondisi kesehatan lainnya. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa asupan garam yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah. Garam juga dapat mempengaruhi kinerja jantung secara langsung.Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan beban kerja pada jantung, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jantung yang lebih serius seperti gagal jantung. 

Selain meningkatkan tekanan darah, asupan garam yang berlebihan juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal. Ginjal bertanggung jawab untuk menghilangkan kelebihan natrium dari tubuh. Ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak garam, ginjal harus bekerja lebih keras untuk menghilangkan kelebihan natrium dari tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, yang pada akhirnya dapat memperburuk kondisi kesehatan penderita penyakit jantung.

Penting bagi penderita penyakit jantung untuk memantau asupan garam harian dengan hati-hati dan membatasi konsumsinya. American Heart Association (AHA) merekomendasikan bahwa orang dewasa seharusnya tidak mengonsumsi lebih dari 2.300 mg garam per hari, dan bahkan lebih sedikit jika mereka memiliki masalah kesehatan jantung. Penderita penyakit jantung harus menghindari makanan yang mengandung banyak garam, seperti makanan siap saji, makanan kaleng, makanan beku, dan makanan olahan. Penderita penyakit jantung harus memilih makanan yang sehat dan rendah garam seperti buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, dan ikan.11,2

Beberapa cara untuk mengurangi asupan garam termasuk membaca label makanan dengan baik dikarenakan banyak makanan olahan mengandung garam yang tinggi, jadi pastikan untuk membaca label makanan dan memilih makanan yang rendah garam atau tanpa garam tambahan. Selain itu sangat disarankan untuk menggunakan rempah-rempah alami seperti bawang putih, jahe, atau kunyit dapat memberikan rasa pada makanan tanpa harus menambahkan garam. Cara lain untuk mengurangi konsumsi garam harian adalah dengan memasak makanan sendiri agar dapat membantu mengontrol jumlah garam yang digunakan. Cobalah untuk memasak dengan bahan-bahan segar dan menggunakan rempah-rempah alami untuk memberikan rasa pada makanan. Yang tidak kalah pentingnya adalah menghindari makanan cepat saji karena umumnya makanan cepat saji cenderung mengandung garam yang tinggi. Cobalah untuk menghindari makanan cepat saji dan memilih makanan segar.

Mengurangi konsumsi garam dapat membantu mengurangi risiko masalah kesehatan jantung dan membantu pasien jantung untuk hidup lebih sehat. Selain itu, dengan mengurangi konsumsi garam, penderita penyakit jantung dapat meningkatkan efektivitas dari pengobatan yang mereka jalani, seperti obat tekanan darah tinggi. Dalam kesimpulannya, konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan risiko masalah kesehatan jantung yang serius bagi penderita penyakit jantung. Penderita penyakit jantung harus membatasi asupan garam dan memilih makanan yang rendah garam untuk membantu meningkatkan kesehatan jantung mereka dan memperbaiki hasil pengobatan mereka.

 

Referensi :

O’Donnell M, Mente A, Alderman MH, et al. Salt and cardiovascular disease: Insufficient evidence to recommend low sodium intake. Eur Heart J. 2020;41(35):3363-3373. doi:10.1093/eurheartj/ehaa586

Gupta D, Georgiopoulou V V., Kalogeropoulos AP, et al. Dietary sodium intake in heart failure. Circulation. 2012;126(4):479-485. doi:10.1161/CIRCULATIONAHA.111.062430

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/top-view-healthy-food-vs-unhealthy-food_4733590.htm#fromView=search&page=1&position=7&uuid=f0b272de-4193-43eb-9d42-63ca9b2da577