Depresi dan Penyakit Jantung

Depresi dan Penyakit Jantung

 

Penulis: dr. Chrisna Agustyani Haryanto

 

Depresi dan penyakit jantung adalah salah satu dari banyak masalah kesehatan yang perlu kita hadapi dan semakin meningkat setiap tahunnya. Kedua penyakit ini tersebar merata di populasi umum dan sering kali terjadi bersamaan pada satu individu.

Terdapat hubungan dua arah antara penyakit jantung dengan depresi. Beberapa pasien yang tidak memiliki riwayat depresi sebelumnya dapat menjadi depresi setelah mengalami serangan jantung atau mengalami gagal jantung. Dan ada juga pasien dengan depresi namun tidak memiliki riwayat penyakit jantung, mengalami penyakit jantung dengan tingkat risiko yang lebih tinggi dibanding populasi biasa. Di Amerika, sekitar satu dari lima pasien dengan serangan jantung, didapatkan memiliki depresi setelah mengalami serangan jantung.

Masih belum didapatkan bukti yang cukup untuk menjelaskan bagaimana penyakit jantung secara langsung menyebabkan episode pertama depresi. Hal ini disebabkan karena orang-orang yang sebelumnya mungkin mengalami depresi tidak terdiagnosa sampai akhirnya diobati untuk penyakit jantungnya.

 

Efek psikologis dari serangan jantung

Serangan jantung tidak hanya menimbulkan efek pada jantung, namun juga dapat berimbas pada kualitas hidup seseorang, termasuk:

Sikap dan mood

Pemikiran mengenai masa depan

Kepercayaan diri seseorang mengenai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang pegawai produktif, ibu, ayah, anak, dll

Perasaan bersalah dan menyesali kebiasaan lama yang meningkatkan risiko serangan jantung seeorang

Rasa malu dan ragu pada diri sendiri akibat berkurangnya kemampuan fisik

Kebanyakan pasien riwayat serangan jantung dapat kembali menjalankan aktivitas seperti semula. Ketika pasien mengalami kecemasan maka dapat mengganggu aktivitas hariannya, sehingga proses rehabilitasi akan memerlukan bantuan psikologis dan psikiatris bahkan pengobatan depresi bila diperlukan.

Pemulihan penyakit jantung dan depresi: Jenis dukungan yang diperlukan

Pasien dalam pemulihan dari serangan jantung atau kejadian jantung serius lainnya dapat mendapatkan beberapa jenis dukungan. Antara lain rehabilitasi jantung, kelompok sosial, evaluasi dan terapi khusus dari psikolog, psikiater dan pekerja sosial.

Rehabilitasi jantung: dilakukan dengan latihan fisik yang disupervisi oleh dokter dan disesuaikan dengan kondisi tubuh. Program rehabilitasi termasuk aktivitas fisik dan rencana nutrisi untuk pemulihan serangan jantung. Studi menunjukkan bahwa kembali ke aktivitas normal dan melihat kemajuan pemulihan orang lain dari penyakit jantung dapat meningkatkan mood dan kepercayaan diri.

Dukungan sosial: Menarik diri dan kepercayaan diri yang turun setelah mengalami serangan jantung adalah hal yang wajar. Namun berdasarkan beberapa studi, berusaha untuk kembali bersosialisasi dengan teman dapat membantu mengembalikan kondisi diri seperti sebelumnya.

Dukungan dalam bentuk formal lain: Kadangkala kembali ke kehidupan normal setelah serangan jantung memerlukan bantuan dari psikiater, psikologis, atau pekerja sosial. Banyak bentuk ringan dari depresi dapat sukses diatasi dengan terapi perilaku atau “bicara”, baik secara berdua atau kelompok. Pada beberapa kasus lain, gejala depresi memerlukan pengobatan antidepresan.

Hubungan antara mood, penyakit jantung, dan pemulihan serangan jantung

Pasien dengan depresi atau pasien yang sedang dalam pemulihan dari serangan jantung memiliki kesempatan pemulihan yang lebih sulit dan risiko kematian yang lebih tinggi dibanding pasien yang tidak mengalami depresi. Penyebabnya bervariasi, antara lain:

Pada pasien serangan jantung dengan depresi mengalami penurunan motivasi untuk menjalani rutinitas harian yang dapat menyebabkan ketidak rutinan meminum obat, menghindari olahraga dan diet yang sehat, terus melanjutkan merokok dan kebiasaan minum minuman beralkohol.

Seseorang dengan depresi juga dapat mengalami perubahan pada sistem saraf dan keseimbangan hormonal, yang dapat menyebabkan gangguan irama jantung. Kombinasi antara depresi dan rusaknya jantung akibat serangan jantung, membuat seseorang rentan mengalami kelainan irama jantung yang fatal

Keping darah atau trombosit pada orang-orang dengan depresi cenderung lebih kental dan lebih “lengket”. Platelet adalah sel darah yang menyebabkan darah menggumpal. Pada pasien penyakit jantung, hal ini dapat menyebabkan percepatan aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah. Beberapa studi menunjukkan bahwa dengan mengobati depresi akan menyebabkan berkurangnya “kelengketan” dari platelet.

Efek Kondisi Mental Positif terhadap Penyakit Jantung

Menjaga pikiran agar tetap positif dan memiliki keyakinan untuk dapat pulih sangatlah penting selama rehabilitasi. Efek dari mental positif pada penyakit jantung antara lain adalah sebagai berikut:

Beberapa studi meneliti kepatuhan dalam meminum obat. Dari hasil didapatkan bahwa orang-orang yang meminum obat dengan rutin memiliki tingkat kematian yang lebih rendah dibandingkan yang tidak rutin meminum obat. Orang-orang yang rutin minum obat biasanya juga mengikuti kebiasaan yang sehat seperti diet dan berolahraga

Pasien yang memiliki keyakinan untuk pulih sangat penting untuk menentukan seberapa besar motivasi untuk dapat berperilaku sehat

Tantangan mengenali gejala depresi

Penyakit Jantung dan depresi seringkali memiliki gejala yang bertumpang tindih seperti rasa capai, tidak bersemangat, sulit tidur dan sulit menjalani aktivitas sehari-hari  sehingga seringkali gejala-gejala depresi dianggap gejala yang muncul akibat dari penyakit jantung yang dialami. Pasien, keluarga dan tenaga kesehatan harus dapat mengenali gejala-gejala tersebut dan memikirkan kemungkinan adanya depresi serta pentingnya untuk mengatasi depresi agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien-pasien dengan penyakit jantung.

 

Referensi:

https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/depression-and-heart-disease#:~:text=People%20with%20depression%20may%20have,make%20platelets%20less%20sticky%20again.

Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-photo/expressive-man-is-posing-studio_13619451.htm#query=depresi%20dan%20penyakti%20jantung&position=1&from_view=search&track=ais