Demam Rematik pada Anak, Apa Tanda-Tandanya?

Demam Rematik pada Anak, Apa Tanda-Tandanya?

 

Oleh: dr. Aldo Ferly, M.Res

 

Penyakit Jantung Rematik (PJR) adalah salah satu penyakit jantung yang paling sering dijumpai pada anak-anak yang tinggal di negara berkembang seperti Indonesia. Sekitar 15% dari pasien dengan penyakit jantung rematik ini mengalami perburukan keadaan dan masuk dalam kondisi gagal jantung. Diperkirakan bahwa sampai tahun 2015 ada lebih dari 33.4 juta kasus PJR di seluruh dunia dengan tingkat kematian yang mencapai 319.400 orang. Mayoritas ada di negara-negara miskin dan berkembang. Beberapa hal yang menyebabkan negara-negara berkembang ini rentan mengalami PJR adalah kondisi sanitasi yang buruk serta tidak tersedianya layanan kesehatan yang cukup. Sebelum muncul masalah jantung, pasien umumnya akan mengalami infeksi oleh bakteri yang disebut sebagai bakteri Streptoccocus grup A. Kondisi infeksi ini disebut sebagai demam rematik. Bagaimanakah tanda dan gejala dari demam rematik ini? Yuk kita simak di artikel di bawah ini.

Kondisi demam rematik ini muncul setelah infeksi tubuh oleh bakteri Streptoccocus grup A, kondisi ini akan memunculkan kumpulan gejala yang khas, apa saja gejala-gejala mereka yang mengalami demam rematik : 

1)  Radang pada jantung

Gejala radang pada jantung adalah salah satu gejala yang paling sering dialami oleh pasien dengan demam rematik. Umumnya tanpa gejala, namun apabila didengarkan dengan stetoskop akan muncul “bunyi jantung”  yang tidak normal. Apabila kondisi menjadi semakin memberat dapat timbul gejala sesak yang disebut sebagai gagal jantung

2)  Nyeri sendi

Nyeri sendi dirasakan cukup berat dan membuat kesulitan dalam menggerakan sendi-sendi pasien. Gejala nyeri sendi ini merupakan gejala paling awal dan dapat disertai dengan tanda radang seperti kemerahan dan bengkak. Jumlah sendi yang mengalami nyeri dapat terjadi pada satu atau lebih dari satu sendi.

3)  Gerakan yang Tidak Dapat Dikendalikan (Chorea)

Pasien yang terkena demam rematik ini seringkali akan menyebabkan gejala gerakan pada tangan dan kaki yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi ini disebut dengan chorea dan bisa disertai dengan penurunan kesadaran.

4)  Kemerahan pada kulit

Seringkali pasien juga mengalami kemerahan pada kulit yang terdapat pada ekstremitas atas. Kemerahan ini biasanya tidak gatal dan memiliki batas tegas dengan sekitarnya.  

5)  Benjolan di bawah kulit

Selain kemerahan pada kulit, pasien dengan demam rematik ini juga seringkali memiliki gejala benjolan pada kulit. Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan memiliki besar sekitar 2 cm. Biasanya jumlah benjolan berkisar antara tiga sampai empat lesi.

6)  Demam

Sesuai namanya, salah satu gejala yang sering dialami oleh pasien dengan demam rematik adalah demam yang diatas suhu 38.5 derajat celcius. Menandakan reaksi peradangan yang terjadi.

7)  Gangguan irama jantung

Pemeriksaan rekam jantung atau elektrokardiografi dapat menemukan pemanjangan interval P-R yang sering ditemui pada mereka yang terkena demam rematik.           

Apabila kita mengalami kumpulan gejala seperti diatas, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebab dari gejala yang dialami. Pemeriksaan berupa tes laboratorium untuk melihat sel peradangan pada tubuh akan dilakukan. Pemeriksaan swab tenggorokan untuk melihat infeksi group A streptococcus juga akan dilakukan. Apabila dicurigai ada masalah jantung yang menyertai demam rematik ini, akan dilakukan pemeriksaan echocardiografi untuk melihat perubahan gambaran katup-katup jantung ini.

Mengingat Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penderita penyakit jantung rematik yang cukup tinggi, sebaiknya kita lebih mengenali gejala-gejala demam rematik yang telah dituliskan pada artikel ini. Penanganan kasus demam rematik dengan baik dan tuntas dapat mencegah munculnya penyakit jantung rematik yang berpotensi menimbulkan masalah jantung yang signifikan. Untuk mencegah penyakit jantung rematik, menjaga sanitasi lingkungan agar tetap baik dan mencegah terlalu padatnya perumahan penduduk dapat mengurangi risiko penyebaran demam rematik pada masyarakat.