Bersepeda dan Kesehatan Kardiovaskular
Penulis: dr Patria Pradana
Aktivitas fisik memiliki perubahan pola perilaku selama beberapa tahun belakangan. Berbagai kemudahan dalam transportasi sedikit berdampak terhadap perilaku seseorang dan memiliki kecenderungan untuk active commuting yang berkurang. Aktivitas seperti bersepeda dan berjalan kaki menjadi berkurang, terkadang untuk jarak tempuh yang dekat, kita memiliki kecenderungan untuk malas dan mengambil jalan pintas. Belakangan, komunitas bersepeda atau gowes mulai bermekaran khususnya di kota-kota besar. Dengan dibukanya Car Freed Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor, aktivitas gowes beramai-ramai mulai digalakkan dan banyak sekali event yang bertemakan sepeda sehat. Tak hanya di untuk berolahraga, sepeda juga menjadi moda transportasi harian sebagai alternatif dari kendaraan bermotor. Negara-negara seperti Belanda dan Tiongkok sering menjadi yang terdepan yang warga negaranya menggunakan sepeda sebagai moda transportasi. Bagi sebagian orang, bersepeda menjadi aktivitas yang menyenangkan dan menyegarkan. Diperlukan telaah lebih lanjut untuk mengetahui manfaat positif dari bersepeda terhadap kesehatan, terutama kesehatan Kardiovaskular.
Salah satu penelitian yang menyebutkan dampak positif musik klasik terhadap kesehatan menyebutkan dan memproklamirkan “The Mozart Effect” atau Efek Mozart di mana terdapat hipotesis bayi dan bahkan janin yang dipaparkan dengan lagu dari komposer musik klasik terkenal, Wolfgang Amadeus Mozart, dapat memberikan efek berupa kecerdasan, bahkan IQ yang lebih baik setelah tumbuh besar nanti, dibandingkan dengan bayi atau janin yang tidak terpapar.
Tidak hanya penelusuran kesehatan saraf, dampak dan manfaat mendengar musik klasik juga beberapa kali diteliti terhadap kesehatan kardiovaskular. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Burrai et al yang menilai kualitas hidup pada pasien dengan gagal jantung. Penilaian dilakukan dibandingkan antara pasien gagal jantung yang diberi pajanan didengarkan musik klasik dengan pasien yang tidak didengarkan. Survei kualitas hidup yang dilakukan di antaranya adalah survei kualitas hidup secara umum dan kualitas hidup spesifik untuk pasien gagal jantung. Di sini secara umum dapat digambarkan musik klasik memiliki kualitas hidup dan lebih bahagia dibandingkan dengan pasien yang tidak didengarkan musik klasik. Mengingat faktor stresor juga menjadi faktor yang dapat memberatkan kondisi gagal jantung, sehingga memperbaiki kualitas hidup dan mengurangi faktor stres pasien gagal jantung dapat memperbaiki kondisi luaran kesehatan jantung.
Terdapat penelitian yang melakukan systematic review dari berbagai penelitian mengenai efek mendengar musik klasik terhadap kesehatan jantung. Kali ini indikator yang dinilai adalah indikator yang menilai profil kesehatan jantung, di antaranya temuan EKG, hormon kortisol, hingga kemampuan jantung untuk memenuhi kebutuhan aktivitas fisik. Hasil yang ditemukan pada penelitian tersebut bervariasi. Walau demikian, hasil penelitian tersebut memberikan hasil berupa musik klasik bermanfaat dan memberikan dampak yang positif terhadap kesehatan jantung yang direpresentasikan dengan indikator-indikatr di atas.
Bila kita melihat penelitian-penelitian yang menunjukkan hubungan antara paparan musik klasik terhadap kesehatan, khususnya kesehatan jantung, secara umum menunjukkan ditunjukkan musik klasik dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan jantung, baik ditinjau dari indikator faktor yang memengaruhi kesehatan jantung, maupun indikator yang menunjukkan profil jantung sendiri. Info ini tentunya sangat menjadi kabar baik bagi individu dengan hobi memainkan maupun mendengarkan musik klasik. Terapi musik sendiri juga menjadi bahan perhatian untuk menjadi terapi alternatif. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai aplikasi musik klasik terhadap kesehatan jantung anda, tentunya lebih bijak apabila kita konsultasikan dan diskusikan dengan dokter spesialis jantung anda.
DAFTA PUSTAKA
Burrai, F., Sanna, G. D., Moccia, E., Morlando, F., Cosentino, E. R., Bui, V., Micheluzzi, V., Borghi, C., & Parodi, G. (2020). Beneficial Effects of Listening to Classical Music in Patients With Heart Failure: A Randomized Controlled Trial. Journal of cardiac failure, 26(7), 541–549. https://doi.org/10.1016/j.cardfail.2019.12.005
Bradt, J., Dileo, C., Magill, L., & Teague, A. (2016). Music interventions for improving psychological and physical outcomes in cancer patients. The Cochrane database of systematic reviews, (8), CD006911. https://doi.org/10.1002/14651858.CD006911.pub3
Lee J. H. (2016). The Effects of Music on Pain: A Meta-Analysis. Journal of music therapy, 53(4), 430–477. https://doi.org/10.1093/jmt/thw012
Umbrello, M., Sorrenti, T., Mistraletti, G., Formenti, P., Chiumello, D., & Terzoni, S. (2019). Music therapy reduces stress and anxiety in critically ill patients: a systematic review of randomized clinical trials. Minerva anestesiologica, 85(8), 886–898. https://doi.org/10.23736/S0375-9393.19.13526-2
Kulinski, J., Ofori, E. K., Visotcky, A., Smith, A., Sparapani, R., & Fleg, J. L. (2022). Effects of music on the cardiovascular system. Trends in cardiovascular medicine, 32(6), 390–398. https://doi.org/10.1016/j.tcm.2021.06.0046.
Sumber gambar: https://www.freepik.com/free-vector/bike-race-sport-illustration_29760403.htm#query=bicycle&position=1&from_view=search&track=sph