Berkenalan dengan Hipertensi Paru

Berkenalan dengan Hipertensi Paru

 

Oleh : dr. Rindayu Yusticia Indira Putri

 

Orang sering mendengar kata hipertensi atau yang lebih familiar dengan tekanan darah tinggi. Istilah ini merujuk pada kondisi tekanan darah sistemik yang nilainya di atas normal. Namun, terdapat kondisi yang disebut dengan hipertensi paru (HP) yang berbeda sama sekali dengan istilah hipertensi yang sering didengar di antara masyarakat. [1]

Hipertensi paru belum banyak dan familiar didengar oleh masyarakat. Hipertensi paru merupakan kondisi terjadi peningkatan tekanan darah di pembuluh darah ke arah paru-paru yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. European Society Cardiology (ESC) melalui panduan terakhir yang dikeluarkan pada tahun 2022, membagi 5 klasifikasi utama penyebab HP. Salah satunya yang paling tersering adalah masalah penyakit jantung bawaan, penyakit katup jantung, kerusakan paru-paru, hingga masalah pembekuan darah di pembuluh darah paru-paru. Semua hal tersebut membutuhkan pengobatan yang spesifik dan panjang. Kondisi HP sering terjadi pada pasien usia muda, terutama yang terjadi akibat penyakit jantung bawaan yang tidak teratasi, dalam jangka panjang dapat menyebabkan pasien mengalami HP. [1]

 

Mengapa Bisa Terjadi Hipertensi Paru 

Semua penyebab HP yang beragam akan berakhir pada peningkatan tekanan darah di pembuluh darah yang menuju ke paru-paru. Saat hal ini terjadi baik secara cepat ataupun perlahan (kronis) maka jantung kanan akan mengalami adaptasi dan mendapatkan beban yang berat. Sehingga pertukaran oksigen yang terjadi di paru-paru tidak optimal, hal ini yang menyebabkan pasien mengalami sesak napas dan mudah lelah. [1,2]

 

Gejala dan Tanda 

Pada tahap awal, HP tidak memperlihatkan tanda dan gejala yang spesifik. Gejala yang muncul dapat menyerupai kondisi gagal jantung pada umumnya, seperti sesak napas, mudah lelah saat aktivitas, penurunan kapasitas fisik. Sehingga banyak pasien yang mengalami keterlambatan diagnosis terkait masalah HP ini. Dalam kondisi yang lanjut, HP dapat berakhir dengan masalah gagal jantung kanan. Kondisi yang ditandai dengan pembengkakan di seluruh tubuh, mulai dari lengan, perut, sampai ke kaki. Bila gagal jantung kanan sudah terjadi, maka kondisi HP ini sebenarnya sudah berlangsung lama.[1,2]

Penyakit HP dapat menghambat aktivitas sehari-hari pasien, mulai dari aktifitas yang berat hingga aktivitas harian untuk bertahan hidup, seperti berjalan, mandi, makan hingga berpakaian. Oleh karena itu penting untuk mendeteksi kecurigaan penyakit HP pada tahap awal dan mengobati dengan tepat. Pemeriksaan yang dilakukan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dengan menggunakan modalitas elektrokardiografi, rontgen dada, serta echocardiography (USG jantung) akan dapat melihat tanda awal serta diagnosis yang tepat. [1,2]

 

Bagaimana Mengobatinya?

Setelah didiagnosa mengalami HP, pasien akan diteliti mengenai penyebab masalah HP tersebut. Menurut panduan yang dikeluarkan ESC, hanya HP grup 1 saja yang dapat diberikan obat khusus yang bertujuan untuk melebarkan pembuluh darah paru. Obat tersebut antara lain golongan sildenafil, beraprost, serta bosentan yang tersedia di Indonesia. Pasien HP akan meminum obat ini dalam jangka panjang untuk menurunkan tekanan darah di pembuluh darah paru-parunya [1]


Sumber gambar: 
https://www.freepik.com/free-vector/stethoscope-lungs-icon-design_37881580.htm#fromView=search&page=1&position=17&uuid=28193101-2700-43a2-89dd-5112ec30f315

 

#hipertensiparu #artikelkesehatan #rsjpdharapankita #health