Berani Hadapi Pandemi Bersama Farmasi : Tetap Sehat, Tangguh dan Bertumbuh

Berani Hadapi Pandemi Bersama Farmasi :  Tetap Sehat, Tangguh dan Bertumbuh

 

Pelayanan kefarmasian merupakan salah satu upaya kesehatan yang dilakukan di rumah sakit. Kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) serta pelayanan farmasi klinik. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) sebagai pusat rujukan kardiovaskuler nasional menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh Instalasi Farmasi. Pelayanan kefarmasian RSJPDHK menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu dan berkhasiat.

Pandemi Covid-19 merupakan ujian bagi seluruh bangsa di dunia, pun Indonesia. Seluruh unit pelayanan di RSJPDHK bersinergi dan berstrategi menyusun skenario pelayanan yang dinamis sesuai kondisi  pada masa pandemi. Instalasi Farmasi RSJPDHK telah menempuh skenario pelayanan 1 hingga 4 sesuai status kegawatan pandemi. Skenario pelayanan beradaptasi secara dinamis dengan kondisi pandemi melalui digitalisasi beberapa lini pelayanan.

Kesehatan dan kesigapan menjadi modal utama bagi seluruh tenaga kesehatan di Instalasi Farmasi RSJPDHK. Petugas di gudang farmasi selalu siap menerima, mengatur penyimpanan dan memantau kondisi penyimpanan obat dan alat kesehatan hibah, donasi dan pengadaan rutin rumah sakit. Berbagai modifikasi pengelolaan dilakukan agar kapasitas penyimpanan mencukupi dan tetap memenuhi syarat. Keterbatasan obat dan alat kesehatan di distributor karena terdampak pembatasan, baik distribusi dalam negeri maupun impor, terkadang menjadi kendala ketersediaan di rumah sakit. Kecermatan perencanaan sangat diperhatikan oleh instalasi farmasi agar tidak ada stok persediaan yang kedaluwarsa.

Optimalisasi teknologi informasi menjadi pilihan utama mekanisme koordinasi antarunit pada masa pandemi. Instalasi Farmasi menggunakan pengisian pranala melalui google form untuk pendataan desk kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) dari tiap unit rawat di RSJPDHK. Selain itu, metode ini digunakan dalam pengumpulan data persediaan obat terapi Covid-19, APD dan alat kesehatan utama yang digunakan dalam penanganan pasien Covid-19. Kemudahan akses, ketepatan dan ketersediaan data tsetiap saat sangatlah vital bagi pihak manajemen rumah sakit dan pemerintah. Setiap perubahan skenario pelayanan pasien Covid-19, unit rawat melakukan isian pranala untuk memperbarui data. Oleh karena itu, data online ini menjadi rujukan bagi penentu kebijakan di rumah sakit dalam rangka pelaporan, evaluasi penggunaan dan evaluasi pengadaan obat, alat kesehatan dan BMHP pelayanan pasien Covid-19.

Keberadaan Covid-19 merupakan pengalaman yang menakutkan. Sebagai seorang tenaga kesehatan, tidak ada pilihan selain melawan ketakutan tersebut demi mengutamakan pelayanan pasien. Apoteker sebagai Profesional Pemberi Asuhan (PPA) adalah ujung tombak pelayanan farmasi klinik. RSJDPHK telah menggunakan Electronic Medical Record (EMR) sebagai sistem dokumentasi pelayanan pasien. Keberadaan sistem rekam medis dan peresepan elektronik sangat dirasakan manfaatnya oleh seluruh PPA, terlebih pada kondisi pandemi. Pelayanan poliklinik online dan jasa antar obat turut menjadi solusi pelayanan pasien rawat jalan semasa pandemi. Digitalisasi sistem pelayanan adalah salah satu strategi terbaik yang dilakukan RSJPDHK.

Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) turut terlibat dalam pelayanan di ruang isolasi Covid-19. Pelayanan ini mencakup penggantian troli emergensi, stock opname troli emergensi, pengecekan penyimpanan obat dan alat kesehatan di zona merah serta penyiapan obat dengan sistem Unit Dose Dispensing (UDD) dilakukan untuk mendukung keberhasilan pelayanan pasien Covid-19 di RSJPDHK. Kehadiran petugas farmasi setiap hari sangat membantu perawat dan dokter dalam memenuhi kebutuhan obat, alat kesehatan dan BMHP pasien ruang isolasi.

Apoteker berperan aktif melakukan pemantauan terapi pasien Covid-19 yang dicatat dalam isian Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) dalam EMR.  Verifikasi daftar instruksi dan pemberian obat juga tidak luput dari pemantauan apoteker. Ketepatan pasien, obat, dosis, rute dan waktu (5 Tepat/ 5 Benar) menjadi fokus apoteker saat mengkaji instruksi dan pemberian obat. Pelayanan pencampuran sediaan steril antibiotik juga dilakukan bagi pasien di ruang isolasi. Ketika pasien Covid-19 rencana dipulangkan, dilakukan konseling oleh apoteker kepada keluarga pasien di ruang edukasi khusus. Rekonsiliasi pasien pulang konsisten dilakukan dengan cara membandingkan terapi pada aplikasi resep pulang, resume pulang dan instruksi obat terakhir pasien saat dirawat. Kegiatan rekonsiliasi masih dilakukan secara manual. Namun, hal ini tidak menyurutkan tekad sejawat apoteker untuk tetap memberikan pelayanan yang handal. Diskrepansi ketiga hal tersebut dilaporkan secara aktif oleh apoteker melalui aplikasi pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP).

Saat tahun kedua pandemi Covid-19, Instalasi Farmasi RSJPDHK memperoleh penghargaan dari Komite Mutu dan Keselamatan Pasien (KMKP) sebagai unit yang paling aktif dalam upaya peningkatan keselamatan pasien. Pengajuan usulan integrasi beberapa aplikasi elektronik dalam satu aplikasi dengan interface yang ramah pengguna dinilai memegang peranan kunci dalam keberhasilan penurunan diskrepansi dokumen pasien pulang. Oleh karena itu, waktu tunggu pelayanan resep pasien pulang dapat diturunkan. Terpenting, pasien mendapat jaminan keselamatan selama perawatan di rumah sakit.

Tenaga kefarmasian RSJPDHK turut berkontribusi nyata dalam mensukseskan program pemerintah dengan membuka pelayanan di RS Ekstensi Khusus Covid-19 Wisma Haji di Pondok Gede, Jakarta Timur. Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP serta pelayanan farmasi klinik diselenggarakan oleh tenaga kefarmasian RSJPDHK dengan dukungan tenaga relawan. Depo Farmasi RS Ekstensi Khusus Covid-19 Wisma Haji membuka pelayanan setiap hari selama 24 jam menggunakan sistem EMR.

Pelayanan kefarmasian di RSJPDHK tidak terlepas dari peran aktif seluruh apoteker, TTK, juru racik dan staf administrasi yang bersinergi dengan dinamis dan adaptif terhadap setiap perubahan strategi pelayanan pasien Covid-19. Visi sebagai Pusat Kardiovaskuler Berkualitas Setara Asia menjadi semangat yang terus berdenyut dalam setiap nadi pegawai Instalasi Farmasi RSJPDHK. Akhirnya, pelayanan kefarmasian yang berkualitas, aman dan efektif diharapkan mendukung kesehatan masyarakat sehingga tercapai Indonesia yang tetap tangguh dan bertumbuh dalam kondisi dan tantangan apapun. (Instalasi Farmasi)