Apakah Scuba Diving Berbahaya Bagi Jantung?

Apakah Scuba Diving Berbahaya Bagi Jantung?

 

Penulis: dr. Fatchul Ulum

 

Scuba diving menjadi salah satu aktivitas atau olahraga dalam air yang saat ini diminati banyak orang. Sekitar ada 7 juta penyelam profesional di dunia, dan bertambah lima ratus ribu penyelam baru setiap tahunnya.1

Scuba diving atau Self-Contained Underwater Breathing Apparatus diving  adalah aktivitas menyelam yang dibantu oleh serangkaian alat bernafas di dalam air.Meskipun terlihat menyenangkan untuk dilakukan, scuba diving adalah aktivitas yang serius dan memerlukan banyak persiapan. Scuba divers atau penyelam biasanya bisa mencapai kedalaman 30 - 40 meter saat melakukan scuba diving. Dengan kedalaman tersebut, tentunya pemula harus berlatih teknik-teknik menyelam terlebih dahulu.2

Perubahan Hemodinamik yang terjadi selama penyelaman akan berbeda – beda disetiap individu. Tekanan yang tinggi di dalam air dapat menyebabkan perubahan fisiologi yang signifikan akibat perubahan ANS ( Automatic Nervous Sysitem), terjadinya dekompresi jaringan akibat masuknya gas(terutama nitrogen) pada jaringan yang menyebabkan nyeri, perubahan kemampuan fisik dan terpapar oksigen toxic akibat peningkatan tekanan parsial oksigen pada 1,6 atm yang terjadi pada sistem syaraf pusat yang dapat menyebabkan terjadinya tinnitus/auditory hallucinations, mual, tremors, irritable, dizziness, dan kejang.1, 3

Refleks yang terjadi ketika menyelam adalah terjadi perubahan ANS yaitu bradikardia akibat peningkatan aktivitas vagal yang dirangsang oleh suhu dingin1- 2 derajat celcius dibawah suhu tubuh yang kemudian dikompensasi dengan peningkatan volume darah intrathoracic, peningkatan stroke volume dan cardiac output, penurunan aktivitas simpatik otot dan peningkatan resistensi sistemik sehingga meningkatkan tekanan darah. Selain itu stress psikis pada pemula akibat skill menyelam yang belum memadai juga akan mempengaruhi fungsi ANS. 1, 4

Peningkatan tekanan ambient ketika menyelam menurunkan fungsi sel endothel yang kemungkinan disebabkan oleh paparan hyperoxia dan terbentuknya emboli udara di dalam pembuluh darah. Selain itu dapat terjadi peningkatan cardiac preload dan pada beberapa kasus dapat terjadi pulmonary oedema. Pada penelitian efek cardiovasculer jangka panjang dari menyelam dan akibat seringnya terpapar tekanan ini menunjukkan terjadinya pembesaran ruang jantung kanan. Sebuah studi pada hewan menunjukkan area necrotik pada ventrikel kiri, peningkatan massa ventrikel kiri dan subvalvular aortic stenosis.4

Penelitian lain menunjukkan peningkatan prevalensi miocard infarction yang lebih tinggi pada penyelam profesional yang telah melakukan penyelaman lebih banyak dibandingkan yang lebih sedikit frekuensi menyelamnya. 4

Selain tekanan ambient, tekanan hydrostatik juga sangat mempengaruhi perubahan fisiologis tubuh ketika menyelam. Tekanan hydrostatik air memberikan tekanan yang besar ke tubuh penyelam seiring dengan bertambahnya kedalaman air. Terjadi peningkatan tekanan hydrostatik sebanyak 1 atm setiap penambahan kedalaman 10 meter (pada air laut) atau 10,3 meter (pada air tawar).3

Bila penyelam melakukan perpindahan dari permukaan air laut ke 10 meter kedalaman air laut (1 ke 2 atm) maka ia akan menerima peningkatan tekanan hydrostatik yang menekan tubuhnya sebanyak 200 persen. Dari 10 ke 20 meter (2 ke 3 atm) meningkat lagi sebesar 150 persen, dari 20 ke 30 meter ( 3 ke 4 atm) meningkat sebesar 133 persen dan seterusnya dengan rumus tertentu. Perubahan tekanan relative yang lebih besar justru terjadi ketika penyelam menuju permukaan air, dan bila tidak dilakukan dengan benar dapat terjadi barotrauma berupagangguan telinga tengah yang dapat berakibat ketulian, dekompresi jaringan, pecahnya pembuluh darah paru, emboli udara pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan stroke atau infark miocard.3

 

Beberapa hal yang harus disiapkan sebelum melakukan Scuba Diving2

Pemeriksaan Kesehatan

Adapun kelainan kesehatan yang disarankan agar tidak melakukan scuba diving adalah kelainan pada telinga bagian tengah, hipertensi tidak terkontrol, asma, dan penyakit jantung.

Mempelajari Peralatan Scuba Diving

Sebaiknya mempelajari bagaimana alat – alat scuba bekerja dan mengetahui tanda – tanda bila alat tiba – tiba mengalami kerusakan ketika menyelam dan bagaimana cara mengatasinya.

Pelatihan Scuba Diving

Mengikuti kursus atau pelatihan scuba diving dengan lembaga/ badan pelatihan penyelaman untuk mendapatkan sertifikat layak melakukan scuba diving.

 

Referensi :

Yeonsik N , Quintero H, Bai Y , White J ,  Florian JP ,  Brink PR,  Chon KH. Effect of shallow and deep scuba dives on heart rate variability. Frontiers in Physiology. 2018.

Khaerunnisa, N.Apa Itu Scuba Diving? Simak Penjelasan Lengkapnya!. https://www.tokopedia.com/blog/pengertian-scuba-diving-hbl/

Jones MW, Brett  K, Han N, Wyatt HA. Hyperbaric Physics. StatPearls Publishing; 2020

Åsmul K, Irgens Å, Grønning M, Møllerløkken A. Diving and long-term cardiovascular health. Occup Med (Lond). 2017 Jul 1;67(5):371-376. doi: 10.1093/occmed/kqx049. PMID: 28525588; PMCID: PMC5927085.