Apa yang Harus Saya Lakukan Jika Nyeri Dada? Edukasi Masyarakat Awam

Apa yang Harus Saya Lakukan Jika Nyeri Dada?  Edukasi Masyarakat Awam

 

Penulis: Osty Histry Kapahang, S.Kep., Ners

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian dan kunjungan ke unit gawat darurat (UGD) di dunia. Di Indonesia sendiri, prevalensi penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) yaitu hipertensi dan penyakit jantung koroner (PJK) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya serta diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2030. Hal ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan pola makan yang tidak seimbang. Selain beberapa faktor tersebut, terdapat tanda dan gejala yang sering tidak disadari dan perlu untuk ditangani secepatnya yaitu nyeri dada.

Nyeri dada tidak selalu serangan jantung. Akan tetapi perlu diwaspadai karena berpotensi mengancam nyawa. Ketika Anda datang ke UGD, tenaga medis akan menanyakan berbagai keluhan (anamnesa) misalnya nyeri, dimana lokasi nyerinya, nyeri yang dirasakan seperti apa, penyebaran nyeri, seberapa berat nyeri yang dirasakan, dan sejak kapan atau waktu seperti apa nyeri dada tersebut muncul, berapa lama durasinya, adakah gejala lain yang dirasakan misalnya sesak napas, pusing, berkeringat dingin, mual atau muntah, apa yang dilakukan untuk membuat nyeri tersebut berkurang dan berbagai pertanyaan lainnya. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti elektrokardiogram, laboratorium, rongent dada dan pemeriksaan diagnostik lainnya.

Pertanyaan-pertanyaan serta pemeriksaan tersebut memiliki tujuan untuk memastikan bahwa nyeri dada yang dirasakan adalah disebabkan oleh serangan jantung atau penyebab lainnya misalnya masalah otot, masalah lambung dan adanya batuk yang parah. Dalam dunia medis, nyeri dada dibedakan menjadi nyeri dada yang tipikal dan atipikal, sehingga dapat dipastikan gejala yang muncul berasal dari jantung dan atau di luar jantung. Jadi terdapat berbagai tahapan dan juga pemeriksaan untuk dapat menentukan suatu jenis nyeri dada.

Nyeri dada yang khas pada serangan jantung disebabkan oleh aliran dalam pembuluh darah koroner yang memperdarahi jantung mengalami sumbatan atau berkurang sehingga darah yang kaya akan oksigen menjadi berkurang untuk memenuhi kebutuhan otot jantung dan jika tidak segera ditangani akan menyebabkan kematian jaringan otot jantung yang sangat mengancam nyawa penderita.  

Ada beberapa ciri khas pada nyeri dada yang disebabkan oleh serangan jantung:

  •         Nyeri atau ketidaknyamanan yang khas di tengah atau bagian kiri dada
  •          Seperti tertekan, diperas, ditindih atau terasa panas
  •          Menjalar ke bahu, lengan kiri, leher, rahang, gigi, punggung, abdomen atau lengan kanan
  •          Nyeri bersifat menetap maupun hilang timbul
  •         Dapat diikuti gejala lain seperti sesak napas, detak jantung tidak teratur/berdebar, pusing atau seperti melayang
  •          Mual dan atau muntah
  •         Berkeringat yang tidak biasa
  •         Kelelahan

Nyeri dada yang non-kardiak atau diluar jantung, biasanya nyeri akan terlokalisasi dan tidak menyebar sehingga mudah untuk ditentukan jika ditunjuk dengan jari tangan. Serangan jantung lebih mungkin terjadi apabila memiliki risiko terhadap penyakit jantung koroner (PJK), misalnya:

  1.           Perokok
  2.           Usia >65 tahun
  3.           Kelebihan berat badan (obesitas)
  4.           Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  5.           Diabetes
  6.           Tinggi kolesterol
  7.           Memiliki riwayat keluarga serangan jantung
  8.           Kurang aktivitas fisik
  9.           Stress

 

Jadi apa yang harus saya lakukan jika muncul tanda dan gejala nyeri dada yang khas seperti pada serangan jantung?

1.    Mencari bantuan (misalnya menelepon) orang/fasilitas kesehatan terdekat secepatnya

2.    Segera ke fasilitas kesehatan terdekat (jika memungkinkan, hindari menyetir sendiri)

3.    Tetap tenang dan hentikan aktivitas

4.    Berbaring dengan menegakkan kepala atau duduk dikursi yang nyaman

5.    Penggunaan obat Nitrat (sesuai petunjuk dokter)

Jika belum pernah merasakan nyeri yang khas seperti pada serangan jantung sebelumnya, mungkin akan sulit membedakan nyeri dada yang muncul. Namun dengan mengetahui tanda dan gejala nyeri dada yang spesifik akibat serangan jantung dapat membuat Anda tahu kapan untuk meminta dan mencari pertolongan medis. Tanda dan gejala serangan jantung dapat berbeda pada setiap orang. Untuk itu, dalam memastikannya harus memeriksakan diri ke dokter, jangan mendiagnosa diri sendiri dan jangan pernah menunda.

Semakin cepat mencari bantuan, semakin cepat ditangani, menyelamakan hidup.

 

Referensi:

American College of Cardiology, (2021). Chest Pain (Angina). Diperoleh dari: https://www.cardiosmart.org/topic/angina/sings-and-symptoms

Gulati et al, (2021). 2021 AHA/ACC/ASE/CHEST/SAEM/SCCT/ SCMR Guideline for the Evaluation and Diagnosis of Chest Pain: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Joint Committee on Clinical Practice Guidelines. Circulation. 2021;144:e358-e454. Diperoleh dari: https://www.ahajournals.org/doi/epdf/10.1161/CIR.0000000000001029

Kementerian Kesehatan RI, (2014). Situasi Kesehatan Jantung. Diperoleh dari: https://www.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-info-datin.html