Apa Saja Faktor Risiko Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah yang dapat Kita Kendalikan?

Apa Saja Faktor Risiko Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah  yang dapat Kita Kendalikan?

 

Penulis: dr. Arief Faisal Rachman

  

Kondisi badan sehat merupakan dambaan semua orang. Namun seiring dengan berjalannya waktu, seseorang dapat mengalami penyakit-penyakit tertentu, sebagian penyakit dapat terjadi akibat pola gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, dan etnis tertentu dapat memiliki kecendrungan untuk terjadinya penyakit tertentu. Namun tahukah anda bahwa banyak juga faktor risiko suatu penyakit yang terjadi akibat kita memiliki pola konsumsi bahan tertentu yang berlebihan dan hal tersebut dapat kita modifikasi. Umumnya konsumsi berlebihan makanan dengan kadar gula, garam, dan daging yang mengandung lemak dapat menjadi pemicu penyakit jantung dan pembuluh darah. Berikut adalah beberapa faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah:

 

  1. Hipertensi
  2. Hipertensi atau sering dikenal sebagai tekanan darah tinggi diklasifikasikan jika tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah sistolik ≥ 90 mmHg, dikaitkan dengan kadar asupan garam yang kita konsumsi. Saat ini diketahui bahwa dengan mengurangi asupan garam, maka tekanan darah seseorang akan lebih rendah dibandingkan orang yang tinggi konsumsi garam. Konsumsi garam 1550 mg sampai dengan 4600 mg dapat memberikan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik sebanyak 16 mmHg dan 9 mmHg. Konsumsi buah dan sayuran pada seseorang secara rutin selama 8 minggu akan memberikan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik sebanyak 2.8 mmHg dan 1.1 mmHg. Dengan kita mengganti asupan lemak jenuh dengan karbohidrat, protein, dan lemak tidak jenuh akan memberikan penurunan tekanan darah sistolik sebanyak 1.4, 3.5, dan 2.9 mmHg.

 

  1. Dislipidemia

Dislipidemia adalah tingginya kadar kolesterol dalam darah, seperti LDL (Low Density Lipoprotein) dan Trigliserida. Konsumsi makanan berserat sebanyak 2-10 gram per-hari dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah sebanyak 0.045 mmol/L. Tingginya kadar kolesterol darah dipercaya akan mempengaruhi risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Mengganti bahan makanan yang mengandung asam lemak trans dan lemak jenuh dengan bahan makanan yang mengandung lemak tidak jenuh akan membantu menurukan risiko penyakit ini.

 

  1. Hiperglikemia

Hiperglikemia atau yang biasa dikenal dengan kadar gula berlebihan dalam darah dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah akibat adanya peningkatan inflamasi dan stress oksidatif  sehingga terjadi kerusakan mikrovaskular dan makrovaskular pada penderita diabtetes tipe 2. Berdasarkan penelitian, dengan mengurangi konsumsi gula selama 6 bulan, dapat menurunkan kadar gula darah sebanyak 15 mg/dl.

 

  1. Inflamasi

Inflamasi atau biasa dikenal sebagai peradangan, memiliki peran utama terhadap kerusakan pembuluh darah. Proses kerusakan ini terjadi melalui  proses yang diprovokatori oleh tingginya kadar CRP (C-reactive protein), IL-6 (Interleukin-6), dan SAA (Serum Amyloid A). Penyebab utama peningkatan faktor ini adalah akibat tingginya kadar asupan asam lemak trans, asam lemak jenuh, dan kadar glikemik indeks dalam makanan yang dikonsumsi sehingga meningkatkan CRP.

 

  1. Obesitas

Obesitas merupakan peningkatan Indeks Massa Tubuh ≥ 30. Obesitas memiliki keterkaitan kuat dengan terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah melalui proses inflamasi, diabtes mellitus, resistensi insulin, dan hipertensi.

 

Sudah jelas ya bahwa kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah memiliki faktor risiko yang masih bisa kita modifikasi. Benarlah kata pepatah bahwa mencegah lebih daripada mengobati. Mari kita jaga kesehatan jantung dan pembuluh darah sedari dini dengan menjaga asupan konsumsi gula, garam, dan daging yang mengandung lemak.

 

 

Daftar Pustaka

 

Kamus Besar Bahasa Indonesia. https://kbbi.web.id/debar.

P Dieter Brad. Dietary strategies for cardiovascular health. Philadelphia. 27. 2017: p 295-313