Apa itu Angina?
Penulis: dr. Natalia Jaman
Kata angina berasal dari bahasa Latin ‘angere’ yang artinya mencekik. Angina, atau sering disebut juga angina pektoris adalah sebuah istilah medis yang mengacu pada nyeri dada yang berasal dari jantung.
Sesuai dengan etimologinya, angina digambarkan seperti rasa tertekan atau rasa berat pada dada, atau dada seperti diperas. Angina ini dapat juga dirasakan di area bahu, lengan, rahang, leher, punggung atau daerah perut. Angina biasanya disertai juga dengan gejala lain berupa mual, pusing, berkeringat, dan sampai sesak napas dan pingsan.
Angina sendiri bukan merupakan suatu penyakit melainkan gejala dari penyakit jantung iskemik, yaitu kondisi otot jantung yang kekurangan suplai oksigen. Seringkali kondisi ini disebabkan oleh penyakit jantung koroner ataupun penyempitan maupun sumbatan pembuluh darah jantung.
Angina dapat dibedakan berdasarkan karakteristik dan penyebabnya menjadi beberapa jenis :
Angina stabil, yaitu angina yang timbul saat seseorang melakukan aktivitas atau olahraga. Dapat pula dicetuskan oleh suhu yang dingin dan juga stress. Umumnya dapat diprediksi dan tidak berlangsung lama serta hilang dengan istirahat atau dengan obat. Disebabkan karena penyempitan pembuluh darah akibat plak aterosklerosis.
Angina tidak stabil, terjadi saat istirahat. Biasanya tidak dapat diprediksi, karakteristik nyeri dirasakan berbeda dari angina sebelumnya, lebih berat serta berlangsung lebih lama mencapai lebih dari 30 menit. Angina tidak stabil ini tidak membaik atau hilang dengan istirahat maupun dengan obat-obatan. Angina ini dapat menjadi tanda serangan jantung. Terjadi akibat ruptur atau pecahnya plak aterosklerosis yang menyebabkan terbentuknya sumbatan pembuluh darah koroner.
Angina Prinzmetal atau angina variant, juga terjadi saat istirahat. Penyebabnya adalah spasme atau penyempitan yang terjadi tiba-tiba dari pembuluh darah koroner dan bukan disebabkan oleh aterosklerosis.
Karakteristik nyeri seperti di atas dapat membantu membedakan angina dengan nyeri dada lainnya yang bukan berasal dari jantung, seperti pada penyakit paru, penyakit refluks gastrointestinal, gangguan atau serangan panik, serta penyakit muskuloskeletal atau gangguan otot dada.
Terdapat faktor risiko terjadinya angina yang dapat dimodifikasi antara lain hiperlipidemia, hipertensi, merokok, diabetes melitus, obesitas atau sindrom metabolik. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti usia, jenis kelamin pria, dan riwayat keluarga penyakit arteri koroner.
Seseorang yang mengalami angina hendaknya melakukan konsultasi dan dilakukan evaluasi untuk menegakkan angina serta mencari penyakit atau gangguan jantung yang mendasari terjadinya angina. Terdapat banyak pemeriksaan jantung yang bisa digunakan dalam mengevaluasi angina, seperti pemeriksaan elektrokardiografi, rontgen dada, pemeriksaan laboratorium dasar, serta kadar enzim jantung jika terdapat kecurigaan terjadinya infark miokard.
Selanjutnya pengobatan tergantung dari dasar penyakit yang mendasarinya, dan meliputi perubahan gaya hidup, modifikasi faktor risiko serta penggunaan obat-obatan.
Referensi :
Hermiz C, Sedhai YR. Angina. [Updated 2021 Jun 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557672/
Mayo clinic. Angina. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/angina/symptoms-causes/syc-20369373