Seminar Awam “Rokok dan Kesehatan Jantung: Apakah Rokok Elektrik Aman untuk Kesehatan?”
Penulis:
_ - _

Seminar Awam “Rokok dan Kesehatan Jantung: Apakah Rokok Elektrik Aman untuk Kesehatan?”
Jakarta, 21 Mei 2025 – Prevalensi pengguna rokok elektrik di Indonesia meningkat dari 0,3% pada 2011 menjadi 3,0% pada tahun 2021. Kenaikan lonjakan yang didominasi oleh pengguna pada usia muda ini tentu mengkhawatirkan dan menjadi perhatian pemerintah. Atas dasar tersebut, RSJPD Harapan Kita, fasilitas penyedia kesehatan jantung yang mendapat mandat sebagai Pusat Jantung Nasional dari Kementerian Kesehatan, selenggarakan seminar awam dengan tema “Rokok dan Kesehatan Jantung: Apakah Rokok Elektrik Aman untuk Kesehatan?”, pada 100 mahasiswa/i di lingkungan Universitas Esa Unggul, Jakarta.
Seminar ini terselenggara sebagai bentuk komitmen RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dalam menjalankan tugasnya sebagai agen perubahan perilaku masyarakat, sekaligus songsong peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2025. Pada seminar kali ini, RSJPD Harapan Kita menghadirkan dr. Ade Meidian Ambari, PhD untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya yang mengintai dibalik nikmatnya rokok, terutama rokok elektrik di kalangan anak muda.
Dalam penjelasannya dr. Ade menghimbau agar teman-teman kawula muda jangan percaya pada iming-iming rendahnya nikotin pada rokok eletronik, ditambah berbagai rasa menarik yang terkandung di dalamnya. Karena sejatinya rokok elektrik itu mengandung berbagai logam dan bahan kimia berbahaya yang dapat mempengaruhi perkembangan otak dan organ. “Slow but sure, rokok elektronik dapat membunuh penggunanya jika tidak segera ditangani dengan tepat”, tambahnya.
Sebuah studi yang disorot oleh Kerangka Konvensi Pengendalian Tembakau WHO (WHO Framework Convention on Tobacco Control/FCTC) mengidentifikasi 421 zat kimia unik dalam cairan rokok elektronik. Perangkat ini, yang memanaskan cairan untuk menghasilkan aerosol yang dihirup oleh pengguna, sering kali mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Aerosol tersebut umumnya mengandung nikotin dan zat beracun lainnya yang diketahui dapat menyebabkan kanker serta meningkatkan risiko gangguan jantung dan paru-paru. Laporan WHO yang lain kemudian juga menjelaskan bahwa kemunculan rokok elektrik dan produk tembakau dan nikotin baru lainnya merupakan ancaman besar bagi kaum muda. Industri tembakau mencoba menjual nikotin kepada anak-anak dalam kemasan yang berbeda. Industri ini secara aktif menyasar sekolah, anak-anak, dan remaja dengan produk baru dengan jebakan rasa seperti permen dan buah-buahan. Diperlukan kerja sama dan pengawasan yang dilakukan bersama antara pemerintah, orang tua, serta pemangku kepentingan lainnya untuk melindungi anak-anak muda dari ketergantungan nikotin yang berbahaya seumur hidup.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, yang dilakukan Kemenkes, jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang. Dengan kelompok usia 15-19 tahun menjadi kelompok perokok terbanyak (56,5%), diikuti usia 10-14 tahun (18,4%). Hal tersebut menjadi salah satu alasan RSJPD Harapan Kita menyasar Univesitas Esa Unggul sebagai tempat diselenggarakannya seminar awam tersebut. Diharapkan, 100 mahasiswa/i Universitas Esa Unggul yang hadir dapat melahirkan efek domino penyebaran kampanye berhenti merokok, termasuk rokok elektrik, dan hidup sehat, khususnya di kalangan anak muda.
Edukasi kesehatan seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku hidup sehat, salah satunya dengan menjauhi dan berhenti merokok, termasuk rokok elektrik. “Sosialisasi dan edukasi seperti ini sangat penting untuk semakin menumbuhkan semangat hidup sehat, yang ujungnya akan menekan angka biaya kesehatan bagi masyarakat Indonesia. RSJPD Harapan Kita memiliki tanggung jawab memberikan bekal yang tepat bagi generasi muda agar tidak salah langkah dan tentunya mencegah angka kesakitan penyakit jantung”, pungkas Direktur Layanan Operasional.
Pada kesempatan ini, RSJPD Harapan Kita juga melakukan pemeriksaan kesehatan gratis bagi pada peserta. Pemeriksaan ini menjadi salah satu wahana RSJPD Harapan Kita untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin, serta memperkenalkan berbagai layanan unggulan yang ada di RSJPD Harapan Kita. Selain Layanan Medical Check Up Kardiovaskular, RSJPD Harapan Kita juga memiliki klinik berhenti merokok yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kebingungan untuk mencari solusi kecanduannya.
Tentang Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah HarapanKita
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan rumah sakit khusus pusat di lingkungan Kementerian Kesehatan tipe 1 yang juga merupakan rumah sakit pendidikan dan sebagai Pusat Rujukan Nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Rumah sakit ini didirikan oleh Yayasan Harapan Kita diresmikan pada tanggal 9 November 1985. Dan pada tanggal 13 Juni 2005 status rumah sakit berubah menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37ayat 2). Dengan demikian, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita berubah statusnya menjadi BLU-RSJPD Harapan Kita, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksanaan Teknis dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Sebagai Pusat Jantung Nasional (National Cardiovascular Center), selain menyediakan pelayanan kesehatan jantung, Pusat Jantung Nasional Harapan Kita juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan serta pelatihan, dan penelitian dalam bidang penyakit kardiovaskular. Selain melaksanakan fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian RSJPD Harapan Kita telah menjadi pengampu, membawa rumah-rumah sakit di 23 provinsi dapat melakukan bedah pintas arteri koroner dengan 17 di antaranya sudah dapat lakukan tindakan bedah jantung dan tindakan non bedah secara mandiri tanpa pendampingan.
Humas RSJPD
1 week ago