Berbahayakah Operasi Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak?
Oleh : dr. Panji Utomo, Sp.BTKV
Penyakit Jantung Bawaan dapat didefinisikan sebagai kelainan formasi dari jantung dan pembuluh darah yang keluar/menuju jantung. Secara klinis penyakit ini terbagi menjadi penyakit jantung bawaan biru dan tidak biru. Secara epidemiologi, angka kejadian dari penyakit jantung bawaan adalah sebanyak 1% dari seluruh kelahiran atau 8 dari 1000 kelahiran hidup. Dengan angka kelahiran di Indonesia sejumlah 4,8 juta kelahiran (2016) maka diperkirakan setiap tahun terdapat sekitar 40.000 anak yang lahir dengan penyakit jantung bawaan di seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sebagian besar dari penyakit jantung bawaan ini membutuhkan intervensi, baik secara bedah maupun non bedah.
Pembedahan pada kelainan jantung bawaan terbagi menjadi pembedahan jantung tertutup dan jantung terbuka. Pembedahan jantung terbuka dilaksanakan menggunakan mesin jantung paru yang menggantikan fungsi dari jantung dan paru selama dilakukan pembedahan terhadap jantung. Seperti halnya semua tindakan medis yang dilakukan kepada pasien, pembedahan pada penyakit jantung bawaan juga tidak lepas dari resiko dan komplikasi yang dapat menyertai. Resiko dan komplikasi ini meliputi perdarahan, infeksi, gangguan paru, gangguan irama jantung, gangguan ginjal, stroke hingga kematian.
Dengan majunya keilmuan di bidang pembedahan, baik dari segi persiapan, pembiusan, teknik bedah, mesin jantung paru dan penanganan pasien pasca bedah maka kemungkinan komplikasi dan resiko yang menyertai tindakan pembedahan dapat diminimalisir. Setiap tahunnya, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita melakukan sekitar 1200 operasi pada penyakit jantung bawaan dengan berbagai tingkat kompleksitas dengan angka keberhasilan yang cukup tinggi. Kasus terbanyak di bagian Bedah Jantung Anak yaitu pembedahan pada Ventricle Septal Defect memiliki angka keberhasilan diatas 97%.
RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita memiliki fasilitas pembedahan dengan teknologi yang mutakhir saat ini termasuk diantaranya ECMO, Cell saver, NIRS monitoring dan sejumlah alat medis lain yang turut mendukung keberhasilan pembedahan pada penyakit jantung bawaan. Dari teknik pembedahan, RSJPDHK juga mengerjakan operasi dengan sayatan kecil (minimal invasive surgery) dan operasi dengan kompleksitas tinggi seperti Norwood Procedure pada kasus Hypoplastic Left Heart Syndrome. Dengan persiapan yang baik, pembedahan pada penyakit jantung bawaan memiliki tingkat resiko yang minimal dan angka keberhasilan yang cukup baik.
Yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam menyiapkan anaknya menghadapi pembedahan pada penyakit jantung bawaan meliputi beberapa hal. Pertama, memastikan tidak ada infeksi pada anak, jaga anak dari demam, jaga kondisi tetap fit dengan asupan nutrisi yang baik dan istirahat cukup. Singkirkan kemungkinan sumber infeksi dari telinga, hidung, tenggorokan, gigi dan rongga mulut dengan pemeriksaan ke dokter spesialis THT dan dokter gigi. Untuk anak yang sudah cukup besar, berikan pengertian dan dukungan moril agar anak kooperatif dalam menjalani pembedahan dan perawatan agar proses pemulihan dapat berjalan lancar. Kontrol teratur dengan dokter Jantung selama menunggu jadwal pembedahan, informasikan kepada dokter bila ada perubahan kondisi atau gejala yang dialami oleh anak.